Halaman

Selasa, 25 Februari 2025

Segelas Teh di Pagi Hari - Awal Hari yang Tenang


Ah, “cerita pagi hari” terdengar seperti topik yang indah dan damai. 

Ada sesuatu yang ajaib tentang kesederhanaan ritual pagi. Saat cahaya pertama mengintip melalui jendela, sebelum dunia mulai bergerak, terjadilah momen hening, hanya aku, kehangatan lembut segelas teh, dan ketenangan udara pagi. Ini bukan hanya tentang teh, ini tentang segala sesuatu yang menyertainya. kehangatan, ketenangan, tindakan kecil untuk berhenti sejenak sebelum hari dimulai.


Aku jadi menghargai rutinitas sederhana ini. Begitu kakiku menginjak lantai, hal pertama yang kulakukan adalah membuat teh. Bunyi ketel yang memanas, uap yang mengepul di udara, dan denting lembut daun teh yang menempel di teko, hampir seperti upacara kecil bagi saya sendiri. Saya suka cara daun teh terbentang, mengeluarkan aromanya saat air berubah warna menjadi keemasan. Ini adalah ritual kecil dan menenangkan yang terasa seperti ajakan untuk bersantai.


Dalam momen damai itu, saya merenung tentang kemungkinan-kemungkinan di hari depan, tentang apa yang saya syukuri, dan terkadang, tentang apa pun yang tidak saya syukuri. Ada kesederhanaan di dalamnya, dan menurut saya dalam beberapa menit itu, hari menjadi tidak terlalu melelahkan. Hanya aku, tehku, dan ketenangan pagi hari.


Jadi, dengan segelas teh itu, aku memulai hariku dengan sedikit lebih santai, sedikit lebih banyak kehangatan di hatiku. Tidak peduli seberapa sibuk atau kacaunya keadaan, saya membawa kedamaian itu bersama saya. Ini adalah pengingat bahwa di tengah hiruk pikuk kehidupan, selalu ada ruang untuk momen tenang yang hangat—dan secangkir teh. 

Happy Blogging 😎✋



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar